Minggu, 03 Januari 2016

Sariyah Muhammad bin Maslamah dan Ukkasyah bin Mihshan

0


by: Tyo el-Bungry

Pendahulu
Alhamdulillah wa shalatu wa salam ala Musthafa Shalallahu Alaihi wa Sallam, segala puji hanya milik Allah Ta’ala yang telah melimpahkan segala nikmat kepada hambanya, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam serta kepada para keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan orang-orang yang senantiasa mengikuti sunnahnya hingga hari kiamat. Amma ba’du.
Setelah peristiwa besar dalam sejarah Islam terjadi, yakni hijrah menuju Madinah al-Munawwarah. Rasulullah dan kaum muslimin menyusun kekuatan untuk menegakkan kalimat tauhid ini, maka mulai dari ekspedisi hingga peperangan beliau Shalallahu Alaihi wa Sallam lancarkan.
Di dalam perjuangan Islam terdapat istilah sariyyah dan ghazwah, lalu apa yang dimaksud dengan sariyyah dan ghazwah itu? Sariyyah atau yang sering disebut dengan ekspedisi operasi intelejen adalah sebuah istilah yang bermakna sebuah operasi atau ekspedisi yang Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam tidak mengikutinya, namun beliau hanya menunjuk salah seorang sahabat untuk memimpin ekspedisi tersebut. Adapun ghazwah adalah sebuah istilah yang menunjukkan bahwa ekspedisi tersebut langsung dipimpin oleh beliau Shalallahu Alaihi wa Sallam sendiri, atau ghazwah juga sering diartikan dengan pertempuran yang diikuti oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam.
Di dalam sejarah tercatat banyak sekali ghazwah yang diikuti Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam dan juga disebutkan bahwa ada 56 sariyyah yang Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam lancarkan.
Namun pada kesempatan kali ini kami hanya akan memaparkan dua dari lima puluh enam sariyyah yang terjadi di masa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam. Yakni sariyyah yang dilancarkan pada bulan Muharram tahun ke-6 setelah hijrah, dipimpin oleh salah seorang sahabat Anshar dari suku Aus, beliau adalah Muhammad bin Maslamah al-Anshari. Ia bersama dengan tiga puluh perajurit berangkat dari Madinah menuju Qirtha’, sebuah desa milik Bani Kilab. Tujuannya adalah untuk menyerang perkampungan Bani Bakr bin Kilab.
Lalu sariyyah selanjutnya masih di tahun ke-6 Hijriyyah, yakni tepatnya pada bulan Rabi’ul Awwal Rasulullah mengutus Ukkasyah bin Mihshan al-Asadi bersama empat puluh perajurit menuju Ghamr, salah satu nama mata air kabilah Asad. Bergegas Ukkasyah beserta rambongan menuju lokasi, namun ternyata target sudah mengetahui akan penyergapan yang akan dilakukan, sehingga penduduk sempat melarikan diri sebelum pasukan datang. Walhasil pada ekspedisi kali ini tidak terjadi pertempuran, namun kaum muslimmin mendapat banyak ghanimah.
Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan kita berkenaan dengan perjalanan dakwah islam.
Ekspedisi Muhammad bin Maslamah al-Anshari Radhiallahu A’nhu ke Qirtha’

Ekspedisi kali ini dipimpin oleh salah seorang sahabat dari kalangan Anshar, ia adalah Muhammad bin Maslamah bin Salamah bin Khalid bin Adi bin Majda’ah bin Haritsah bin al-Khazraj bin Amru bin Malik al-Ausi al-Anshari.[1]
Ia berasal dari Bani Haritsah dan menjadi pemimpin bagi Bani Abdul Asyhul, dilahirkan 22 tahun sebelum bi’tsah, mendapat kunyah Abu Abdullah ada juga yang menyebutkan Abu Abdurrahman, beliau termasuk salah satu dari ahlul Badar dan juga telah mengikuti banyak peperangan kecuali satu peperangan, yakni perang Tabuk, karena ia mendapat izin dari Nabi Shalallahu Alaihi wa Salam agar tetap tinggal di Madinah.[2]
Muhammad bin Maslamah memeluk Islam melalui perantara Mus’ab bin Umair—duta pertama di Madinah—yakni tepatnya sebelum islamnya Sa’ad bin Mu’ad.[3] Beliau wafat pada bulan Shafar tahun 43 H, dan telah meniti kehidupan selama 77 tahun.[4]
Pada bulan Muharram tahun ke-6 dari hijrah, Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam mengutus Muhammad bin Maslamah al-Anshari bersama dengan 30 perajurit yang berkendaraan unta dan kuda untuk pergi menuju Qirtha’[5] yang berada di pinggiran Dhariyah, tempat pemukiman Bani Bakr yang termasuk dari wilayah Najd.[6]
Tujuannya adalah untuk menyerang kabilah Bani Bakr bin Kilab, karena selalu mengganggu dan merugikan kaum muslimin. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan kepada pasukan agar bergerak pada malam hari dan bersembunyi pada siang harinya, agar penyerangan tidak terlihat oleh orang dan juga yang terpenting adalah agar tidak tercium oleh musuh, sehingga dapat melancarkan serangan secara mendadak dari segala arah setelah sampai di lokasi. Maka bergeraklah pasukan sesuai dengan perintah yang disampaikan oleh Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam, ketika sampai tujuan dan serangan dilancarkan, berlarianlah mereka guna menyelamatkan diri, namu ternyata ada beberapa dari mereka yang mencoba melakukan perlawanan dan akhirnya mereka ikut lari menyelamatkan diri setelah terbunuhnya sepuluh orang dari mereka.[7]
Dari penyerangan, pasukan berhasil mengalahkan Bani Bakr bin Kilab dan juga mendapatkan ghanimah 150 ekor unta serta 3000 ekor kambing[8], namun ada juga yang menyebutkan hanya mendapat 50 ekor unta[9], juga membawa pulang seorang tawanan, yakni Tsumamah bin Atsal (seorang pembesar dari Yamamah).
Setelah semua urusan selesai, pasukan kembali ke Madinah tepat semalam sebelum bulan Muharram berakhir, lamanya ekspedisi kali ini adalah Sembilan belas hari.[10]

Ekspedisi Ukkasyah bin Mihshan al-Asadi Radhiallahu A’nhu ke Ghamr
Selang beberapa waktu, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam kembali mengirim pasukan, tepatnya pada bulan Rabi’ul Awwal di tahun ke-6 dari hijrah. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam mengutus Ukkasyah bin Mihshan al-Asadi, ia adalah Ukkasyah bin Mihshan bin Hurtsan bin Qais bin Murrah bin Bukair[11] bin Ghanm bin Daudan bin Asad bin Khuzaimah al-Asadi.[12] Ia adalah pemimpin Bani Abdu Syams, mendapat kunyah Abu Mihshan dan merupakan salah seorang sahabat yang mulia lagi terpandang. Ukkasyah juga termasuk dari kalangan sahabat yang pertama masuk islam atau sering disebut as-sabiqunal awalu fil Islam, lalu ikut berhijrah menuju Madinah sehingga ia termasuk dari golongan Muhajirin.
Keutamaan beliau disebutkan di dalam shahihain dari sahabat Ibnu Abbas Radhiallahu A’nhu, tatkala Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menyebutkan 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab, lalu Ukkasyah berseru, “Wahai Rasulullah! Berdoalah kepada Allah untukku agar Allah menjadikanku termasuk dari mereka,” lalu Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Emgkau termasuk dari mereka,” lalu berdiri sahabat yang lain dan meminta kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, namun Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam  bersabda, “Dirimu telah didahului oleh Ukkasyah.”
Ukkasyah bin Mihshan Radhiallahu A’nhu syahid pada peperangan melawan murtadin di masa pemerintahan Abu Bakar as-Sidiq, ia terbunuh di tangan Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi.[13]
Di bulan Rabi’ul Awwal tahun ke-6 H, Ukkasyah bin Mihshan al-Asadi Radhiallahu A’nhu bersama dengan empat puluh perajurit mengadakan ekspedisi menuju Ghamr[14], guna menyerang parkampungan Bani Asad,[15] karena mereka selalu berbuat yang tidak baik terhadap kaum muslimin dan di antara mereka kerap kali menyakiti hati kaum muslimin yang sedang berjalan melewati daerah kabilah mereka.
Pergilah Ukkasyah beserta rombongan menuju lokasi, namun ternyata penduduk setempat sudah mengetahui akan adanya penyerangan, sehingga mereka semua kabur menyelamatkan diri sebelum pasukan kaum muslimin datang.
Setelah rombongan datang di Ghamr Marzuq,[16] mereka bergegas turun memasuki perkampungan Bani Asad, namun sayang rambongan hanya melihat perkampungan mereka yang telah kosong dari penghuni akibat ditinggal menyelamatkan diri. Pasukan menemukan banyak harta di desa yang ditinggal dan juga mendapati seorang yang sedang tertidur, lalu ditawanlah seorang tersebut serta diberi jaminan keamanan dengan syarat menunjukkan letak penyimpanan harta milik kaumnya. Lalu pasukan membebaskan laki-laki tersebut setelah ia menunjukkan kepada pasukan tempat penyimpanannya.[17]
Ekspedisi kali ini pasukan mendapatkan  ghanimah berupa seratus ekor unta[18], ada juga yang menyebutkan dua ratus ekor unta.[19] Setelah selesai segala urusan, pasukan kembali kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam dengan membawa banyak hewan ternak dan tidak terjadi peperangan pada ekspedisi kali ini.[20]
Wallahu A’lam bis-Shawab




[1] Lihat Ibnu Hajar al-Asqalani, al-Ishabah (Beirut : Daar al-Kutub al-Alamiyah, 1995 M), juz. 6, hlm. 28
[2] Ibid.
[3] Lihat adz-Dzahabi, Siar A’lam (Beirut : Muasasah ar-Risalah, 1990 M), juz. 2, hlm. 371
[4] Ibid. hlm. 373
[5] Sebuah desa milik Bani Kilab, jaraknya lebih dekat dengan Makkah, di sana terdapat sebuah gunung yang diberi nama al-Bikrat, jarak antara Dhariyah dengan Madinah adalah perjalanan tujuh malam.
[6] Lihat Muhammad Ridho, Muhammad Rasulullah Shalallahu A’laihi wasalam, hlm. 286, dan Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfury, Ar-Rahiqul al-Makhtum versi terjemahan hlm. 440
[7] Lihat KH. Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh (Jakarta : Gema Insani, 2001 M), juz. 2, hlm. 304 dan Muhammad Ridho, Muhammad Rasulullah Shalallahu A’laihi wasalam, hlm. 286
[8] Lihat Muhammad Ridho, Muhammad Rasulullah Shalallahu A’laihi wasalam, hlm. 286
[9] Lihat KH. Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh (Jakarta : Gema Insani, 2001 M), juz. 2, hlm. 304
[10] Lihat Muhammad Ridho, Muhammad Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam, hlm. 286
[11] Di dalam Usudul Ghabah, juz. 4, hlm. 564 disebutkan nasab setelah Murrah adalah Katsir.
[12] Lihat Ibnu Hajar al-Asqalani, al-Ishabah (Beirut : Daar al-Kutub al-Alamiyah, 1995 M), juz. 4, hlm. 440
[13] Ibid. dan lihat Ibnu al-Atsir, Usudul Ghabah, juz. 4, hlm. 564
[14] Salah satu mata air milik kaum Bani Asad, perjalanan dari Faid (jalan menuju Makkah) ke Ghamr mencapai waktu lebih dari dua malam.
[15] Kaum yang tinggal di antara Hijaz dan sungai Furrat di Irak.
[16] Salah satu dusun di kabilah Bani Asad.
[17] Lihat KH. Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh (Jakarta : Gema Insani, 2001 M), juz. 2, hlm. 310
[18] Ibid.
[19] Lihat Muhammad Ridho, Muhammad Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam, hlm. 289
[20] Ibid.

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net