Selasa, 21 Juni 2016

Kenikmatan yang Paling Agung (Seri Khutbah Jum'at)

0

إن الحمد لله نحمده و نسنعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا, من يهده الله فلا مضل له, ومن يضلل فلا هادي له, و أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمداً عبده ورسوله اللهم صل على محمد و على آله و أصحابه أجمعين.
فياعباد الله أوصيكم وإيايا نفسي بتقوى الله فقد فاز المؤمنون المتقون.
قال الله تعالى (( ياأيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة و خلق منها زوجها وبث منهما رجالاً كثيراً و نساء واتقوا الله الذي تساءلون به و الأرحام إن الله كان عليكم رقيباً ))
ياأيها الذين آمنوا اتقوا الله و قولوا قولاً سديداً يصلح لكم أعمالكم و يغفرلكم ذنوبكم و من يطع الله و رسوله فقد فاز فو زاً عظيماً
وقال أيضاً  ملموناته ولاتموتن إلا وأنتم ماللهاً سديداً يصلح لكم أعمالكم و يغفرلكم ذنوبكم و من يطع الله و رسوله فقد فاز فو زاً عظيماً
 (( ياأيها الذين آمنوا اتقوا االله حق تقاته ولاتموتن إلا وأنتم مسلمون ))
وقال رسول الله صل الله عليه وسلم (( اتق الله حيثما كنت و أتبع السيئة الحسنة تمحها, و خالق الناس بخلق حسن ))
فإن أصدق الحديث كتاب الله, و خير الهدي هدي محمد صل الله عليه وسلم و شر الأمور محدثاتها و كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار. أما بعد.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
            Marilah kita bersyukur kehadirat Allah atas segala nikmat karunia-Nya, yang telah tercurah kepada kita. Berupa nikmat Iman dan Islam. Kedua nikmat inilah yang akan menyelamatkan manusia dari kehinaan di dunia dan akan memasukkannya ke dalam golongan yang selamat di akhirat kelak. Semoga kita termasuk ke dalam golongan hamba-Nya yang bersyukur. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad. Kepada keluarganya, sahabat, tabiin, tabiuttabiin, serta umatnya yang mengikuti seluruh sunnahnya.
Tidak lupa lewat mimbar ini khatib mewasiatkan kepada diri khatib pribadi dan kepada para jamaah sekalian untuk meningkat ketakwaan kepada Allah dengan sebenar–benar takwa. Karena tidak ada bekal yang lebih baik yang akan dibawa di akhirat kelak bagi seorang hamba melainkan bekal takwa.
وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
Dan berbekallah kalian karena sebaik-baik bekal adalah takwa.”
Ikhwan fiddin arsyadakumullah
Sebagaimana kita ketahui bahwasanya Allah mengharamkan jannah-Nya bagi mereka yang kufur kepada-Nya. Kita mengetahui bahwa sebesar-besar nikmat ialah nikmat Iman dan Islam. Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi hamba-Nya, maka ia akan dimatikan dalam keadaan Islam, Rasulullah selalu berdoa:
اَللَّهُمَّ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ, وَ يَا مُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ
Ya Allah, Wahai yang maha membolak – balikan hati, teguhkanlan hati – hati kami di atas agama-Mu, Wahai yang maha merubah – rubah  hati, arahkanlah hati – hati kami kepada ketaatan-Mu.
Doa inilah yang senantiasa dilantunkan Rasulullah. Bahkan lebih banyak dari doa–doa lain yang Beliau ajarkan kepada umatnya. Doa lah yang akan menjadi benteng seorang muslim untuk bisa diteguhkan dalam agama Islam ini, ditengah badai fitnah dahsyat yang menimpa kaum muslimin.
Salah satu fitnah yang telah dikabarkan oleh Rasulullah yaitu seseorang dengan mudah berpaling dari agama Islam. Ketika pagi hari beriman, sore hari sudah kafir. Atau sore hari beriman kemudian paginya kafir. Dan hari ini kita melihat nubuwat Nabi telah terbukti. Di sekeliling kita, berbagai perkara yang disebarkan. Ada yang berbentuk syubhat, syahwat, penipuan, dan perkara yang meragukan. Yang mana hal itu menyebabkan seseorang berpaling dari agamanya. Di pagi hari kita melihatnya shalat, sujud, berdzikir, dan mengakui akan kebenaran Rabbnya. Kemudian jika datang malam dan terbenamnya matahari ia mengingkari perintah–perintah Allah dan mempermainkan syariat-Nya. Berapa banyak hamba shalih yang kemudian dengan syahwat dan maksiat mereka berpaling dari Allah.
            Sesungguhnya Allah akan menguji manusia dengan musuhnya. Dia tidak akan membeda–bedakan seorangpun, dan musuh manusia yang sesungguhnya adalah Iblis yang tidak akan pernah tidur dan lalai dari memusuhi manusia. Ia mencurahkan kesungguhannya dalam menggelincirkan manusia dalam keadaan apapun. Ia tidak akan pernah berhenti untuk menyesatkan manusia sampai manusia benar–benar menjadi temannya kelak di neraka. Sebagaimana janjinya kepada Allah ketika ia diusir dari jannah.
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)
Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
Itulah janji Iblis kepada Allah dengan meminta penangguhan waktu sampai hari kiamat, agar bisa menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Ia akan berusaha dengan segenap kemampuan dalam menyesatkan Adam dan keturunannya. Ia akan mendatanginya dari arah depan, belakang, samping kanan dan kiri. Sampai manusia benar–benar tidak beriman kepada Allah.
Ibnu Abbas menafsirkan ayat di atas yaitu dari “arah depan” adalah Iblis akan menggoda manusia dari dunianya. Bagaimana Iblis menghiasi dunia dengan keindahan supaya manusia berpaling dari Allah dan menyimpang dari-Nya. Dari “arah belakang” adalah dari perkara akhiratnya. Ia akan menjauhkan manusia dari kehidupan yang bahagia di akhirat. Dari “arah kanan” adalah ia akan menggoda dengan kebaikan berupa selalu membuat manusia lalai dan meninggalkan perkara–perkara kebaikan. Dan ia akan mendatangi manusia dari “arah kiri” maksudnya adalah  dari keburukan–keburukan dan kemaksiatan dengan menjadikannya begitu indah dan menyenangkan bila dikerjakan. Dan Iblis akan memalingkan manusia dari segala arah kecuali dari atas, karena ia tahu bahwa tidak ada yang menghalangi antara seorang hamba dan rahmat Allah.
 Dan hari ini kita saksikan berapa banyak manusia yang sudah menjadi pengikut Iblis. Walau demikian Iblis tidak akan pernah puas jika manusia hanya menjadi pengikut yang setia di dunia, akan tetapi ia akan baru benar–benar puas ketika seorang hamba mati dalam kekufuran. Karena itu adalah misi utama Iblis di dunia.
 Mari kita simak kisah tragis seorang pemuda shalih yang sepanjang hidupnya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah. Bahkan ia adalah seorang yang dipercaya untuk mengumandangkan azan dan mengajak kaum muslimin agar mendirikan shalat. Suatu hari ketika mengumandangkan azan, ia melihat seorang wanita Nashrani yang di sebuah rumah dekat masjid. Ia terus memandangi wanita tersebut dan tidak menundukkan pandangannya, kemudian hatinya pun terpikat kepadanya. Lalu setelah azan, ia turun dan pergi ke rumah wanita itu. Lantas ia ketuk pintu dan dibukalah pintu oleh si wanita Nasrani itu. Lalu ia berkata  padanya, “Aku menginginkanmu.” Wanita Nasrani berkata, “Engkau seorang yang diamanahkan untuk menjadi muadzin dan akan engkau khianati amanah tersebut?” Ia berkata, “Sungguh aku menginginkanmu.” Wanita nasrani bertanya lagi, “Apakah kamu menginginkan aku menjadi istrimu?” Ia menjawab, “Iya, aku ingin menjadi suamimu.” Kemudian wanita tadi melanjutkan, “Tapi dengan satu syarat, engkau menjadi nasrani, engkau tinggalkan agamamu, dan mengkufurinya.” Dan ia pun menerima syarat tersebut.
Maha Suci kepada Dzat Yang Maha membolak – balikan hati. Yang tiada ilah kecuali Allah. Tidaklah kita perhatikan bagaimana dosa masuk ke dalam hati dan mengotorinya, kemudian akhirnya membalikkannya dan memalingkannya dari agama yang lurus. Lalu si wanita itu mempersilahkan masuk rumah dan menyuruhnya meminum khamer, makan daging babi, setelah itu si wanita meminta untuk naik ke atap rumah. Jika orangtuanya datang ia akan mengabarkan kepadanya. Ketika ia naik dalam keadaan mabuk, ia pun terjatuh dari atas rumah dan mati dalam keadaan tragis. Murtad dan kafir kepada Allah.
Ikhwan fiddin arsyadakumullah
Allah berfirman :                                                                               
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِۖوَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَۚوَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ   
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.”
Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka ia akan diwafatkan dalam keadaan Islam dan akan menetapkan kematiannya di atas agama  Islam. Tatkala kita menyadari akan karunia yang agung ini, maka jadikanlah hati kita gembira ketika menyembah Allah. Beribadah dan menjalankan ketaatan kepada-Nya. Janganlah melakukan suatu peribadahan hanya sekedar memenuhi kewajiban atau hanya semata–mata untuk menyelesaikannya. Tapi lakukanlah suatu ketaatan dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kemaksiatan yang kita lakukan tidak akan memudharatkan Allah, tetapi justru kita yang akan binasa jika melaksanakannya. Dan mati di dalam Islambagaimanapun juga keadaanyajauh lebih baik, daripada mati di dalam kekufuran. Tidak ada kegembiraan yang lebih besar bagi seorang hamba, selain kegembiraan terhadap Islam dan seharusnyalah ia bersyukur karena telah dijadikan seorang muslim. Kita semua dengan rahmat Allah dilahirkan dalam keadaan muslim. Artinya Allah memberi kita nikmat Islam tanpa pernah memintanya. Maka, semoga Allah mengaruniakan kepada kita jannah-Nya tatkala kita memintanya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَ نَفَعَنِيْ وَ إِيَاكُمْ بِالْآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَ اسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH YANG KEDUA
الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ حَمْداً كَثِيْراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى, وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِهِ وَرَسُوْلِهِ النَبِيِّ الأُمِيِّ خَاتَمِ النَبِيِّيْنَ وَإِمَامِ المُتَّقِيْنَ المَبْعُوْثِ بِالدِّيْنِ القيِّمِ وَالشَّرِيْعَةِ البَاقِيَةِ المُؤَيَّدةِ المَحْفُوْظَةِ الذِيْ لَا َيزَالُ مِنْ أمَّتِهِ طَائِفَةٌ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُوْمَ السَّاعَةُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ, أَمَّا بَعْدُ.
Ikhwan fiddin Rahimakumullah
Di khutbah yang kedua ini khatib akan menyampaikan kembali sebuah kisah yang mudah–mudahan akan meyadarkan dan memahamkan kita akan pentingnya iman bagi kita.
Suatu hari Rasulullah duduk bersama beberapa sahabat. Saat pembicaraan sedang berlangsung, tiba–tiba Rasulullah bersabda di hadapan para sahabat yang ada di sekelilingnya, “Sungguh di antara kalian yang hadir di majlis ini, ada yang gigi gerahamnya di neraka lebih besar dari Gunung Uhud!” Mendengar penuturan Rasulullah tadi para sahabat yang hadir diliputi ketakutan dan kecemasan akan fitnah tersebut. Semua orang yang bermajlis merasa khawatir dan takut bila dirinyalah yang dikabarkan Rasulullah menerima nasib buruk itu.
Setelah itu Abu Hurairah—salah satu sahabat yang hadir pada saat itu—begitu sangat ketakutan, ia tidak bisa tidur nyenyak karena khawatir ramalan Nabi menimpa dirinya. Kemudian ia menyibukkan diri bertaqarrub kepada Allah dan memohon agar yang dimaksud oleh Rasulullah dengan gigi gerahamnya sebesar Gunung Uhud bukanlah dirinya.
Waktu berlalu, para sahabat yang hadir pada majlis itu satu demi satu mereka meninggal dunia dan kematian mereka semua dalam keadaan syahid di jalan Allah. Artinya mereka wafat dalam keadaan Islam. Dan tinggal tersisa dua orang, Abu Hurairah dan Ar-Rajjal bin Unfuwah. Perasaan Abu Hurairah lebih hebat lagi sampai–sampai persendiannya gemetar. Ketakutan apa yang disampaikan Rasulullah saat itu adalah dirinya. Begitu juga dengan Ar-Rajjal bin Unfuwah yang sepanjang malam ia menangis terus karena takut kepada Allah hingga bekas aliran air mata yang ada dipipinya menghitam karena selalu menangis.
             Ketika di era kepemimpinan Abu Bakr as-Shiddiq terjadi pemurtadan besar–besaran—salah satunya adalah fitnah kenabian palsu oleh Musailamah al-Kadzab. Kemudian Ar-Rajjal bin Unfuwah bermaksud ingin menyelesaikan masalah dan meminta untuk berdakwah dengan menyerukan kepada penduduk Yamamah agar tetap setia kepada Islam, satu hal yang mengganjal pada saat itu adalah Ar-Rajjal bin Unfuwah meminta amanah kepada Abu Bakr yang merupakan sesuatu sangat aneh di kalangan para sahabat, hingga akhirnya Ar-Rajjal bin Unfuwah tersihir dengan kata – kata Musailamah al-Kadzab, kemudian ia murtad dan membelot menjadi pendukung nabi palsu itu, semenjak saat itu tenanglah hati Abu Hurairah.
Ihwan fiddin Rahimakumullah
Kita dituntut untuk selalu istiqamah di saat segalanya bisa berubah dengan cepat dan mudah, kita tidak bisa bayangkan seorang sahabat yang dibina oleh Rasulullah r langsung dengan tangannya sendiri dan mencetak generasi terbaik sepanjang sejarah bisa membelot dan berpaling dari agama Islam ini, seperti Ar-Rajjal bin Unfuwah, lalu bagimana dengan masa kita hari ini ?, oleh karena itu kita jumpai orang – orang yang tadinya begitu semangat di dalam mendakwahkan Islam, berjihad, dan berjuang untuk Islam dan pada akhirnya ia berada di barisan musuh – musuh Islam untuk menghancurkan agama ini.
Marilah kita tutup khutbah pada kesempatan kali ini dengan berdoa dan memohon kepada Allah U agar senantisa mengaruniakan nikmat iman dan Islam ini sampai ruh terpisah dari dunia dan kita mati dalam keadaan memeluk agama Islam ini, sebuah nikmat yang paling agung yang Allah U berikan kepada hamba – hambanya yang Dia kehendaki

اللهم صل و سلم على محمد و على آله محمد كما صليت على إبراهيم, إنك حميد مجيد. و بارك على محمد و على آل محمد كما باركت على إبراهيم و على آل إبراهيم. إنك حميد مجيد.
اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات, إنك سميع قريب مجيب الدعوات.
اللهم اغفر لنا ذنوبنا و إسرافنا في أمرنا و ثبت أقدامنا و انصرنا على القوم الكافرين.
اللهم لا تزغ  قلوبنا بعد إذ هديتنا, وهب لنا من لدنك رحمة, إنك أنت الوهاب.
اللهم أصلح لنا شأننا كله ولا تكلنا إلى أنفسنا طرفة عين, اللهم اغفر لنا ذنوبنا و اجعل عملنا في رضاك, ووفقنا لطاعتك يا ذا الجلال و الإكرام, ربنا إنا ظلمنا أنفسنا و إن لم تغفر لنا لنكونن من الخاسرين.
اللهم يا مقلب القلوب و الأبصار, ثبت قلوبنا على دينك و يا مصرف القلوب صرف قلوبنا إلى طاعتك.
اللهم اغفر لنا و لوا لدينا و للمؤمنين يوم تقوم الحساب. ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم.
ربنا لا تؤاخذنا  إن نسينا أو أخطأنا ربنا و لا تحمل علينا إصراً كما حملته على الذين من قبلنا ربنا و لا تحملنا ما لا طاقة لنا به و اعف عنا و اغفر لنا و ارحمنا أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين.
ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عباد الله, إن الله يأمر بالعدل و الإحسان و إيتاء ذي القربى و ينهى عن الفحشاء و المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله يذكركم و اشكروا على نعمه يزدكم و لذكر الله أكبر, أقموا الصلاة.

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net