Pages

Jumat, 04 Maret 2016

LGBT DALAM TATANAN DUNIA BARU (The New World Order)

by : Ashab el- Yamin
          Maraknya fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT)  akhir-akhir inimembelalakkan mata berbagai pihak, berbagai diskusi baik di media sosial maupun diruang publik umum digelar. Intinya satu, kaum LGBT meminta legalisasi hukum atas keberadaan mereka di Indonesia. Banyak yang kontra, namun yang pro juga tidak sedikit. Meski jelas, ini bertentangan dengan naluri manusia.
            Berbicara LGBT dalam perspektif semua agama jelas tidak diterima. Dalam Islam  ijma' ulama mengharamkan, hanya para ulama berbeda pendapat dalam mengklasifikasikan hukumannya kedalam hadd atau ta'zir.
            Namun, bukan itu persoalannya, karena perilaku menyimpang ini sudah ada semenjak zaman Nabi Luth. Tapi siapa yang memunculkannya keruang publik itulah yang seharusnya menjadi fokus. Ibarat kita panik dengan kotornya air kamar mandi kita, fokus kita bukan pada krannya, tapi sumber airnyalah yang harus dicek.
             Pertanyaannya, mungkinkah kaum yang mempunyai orientasi seks menyimpang ini secara kebetulan memiliki fikiran yang sama untuk berkumpul membentuk sebuah lembaga yang menuntut legalisasi hukum negara tanpa adanya fasilitator media dan dana?, tentu akan aneh jika ada yang menjawab "ya"
Pasti dibalik itu ada invisible hand yang mengendalikannya secara sisitemik. Siapakah mereka?, itu yang harus diungkap ke ruang publik sebagai bentuk kontra narasi dari opini yang sedang mereka bangun. Sayangnya sebagian besar media massa justru terkesan membesar-besarkan LGBT-nya. Mereka yang menolak habis-habisan, mengeluarkan beribu argumentasi, untuk menyerang balik logika yang dipakai kaum LGBT. Ini bukan tidak perlu, hanya saja hal yang semacam ini bukan menjadi fokus dalam menyelesaikan masalah. Dan hanya berfungsi membangun opini diawal saja. Pepatah China mengatakan “ Daripada mengutuki kegelapan, lebih baik ambil lilin dan nyalakan”. Maknanya fokus kita bukan pada permasalahan yang ada. Tapi pada solusinya.
Gerakan LGBT yang ada saat ini bukan muncul by accident tapi by desain, di belakang mereka ada gerakan kuat super rahasia yang menjadi dalang bagi kemunculan  LGBT ke ruang publik. Gerakan ini memiliki sejarah panjang, serta merupakan implementasi  dari sebuah konspirasi global dunia. Mereka adalah kelompok Illuminati. Illuminati adalah organisasi rahasia Yahudi yang bergerak di “bawah tanah”, menjalankan segenap agenda Zionisme yang didasarkan pada ajaran Kabbala, baik secara terbuka, maupun klandestin (rahasia). Organisasi ini terbentuk berdasarkan ajaran Kabbalah yang telah ada sekitar 4000 tahun yang lalu. Pendirinya adalah Adam Weishaupt (1748-1830), ia adalah utopis pertama yang memimpikan Tatanan Dunia Baru (Novus Ordo Seclorum) atau yang kita kenal dengan The New Wold Order. Tujuan ada lima:
a.       Menumbangkan kerajaan-kerajaan
b.      Menghapuskan kepemilikan pribadi dan warisan
c.       Menghilangkan kecintaan kepada tanah air
d.      Meniadakan kehidupan keluarga dan lembaga perkawinan, dan pembentukan pendidikan yang bersifat komunal bagi anak-anak
e.       Menghapuskan semua agama yang ada
Meskipun pada akhirnya gagal, dialah sebenarnya peletak dasar ideologi The New World Order. Kemudian pada tanggal 1 Mei 1776 didirikan Illuminati zaman pencerahan sebagai kelanjutan dari Illuminati sebelumnya. Mereka terinspirasi dari karya fiksi ilmiyah berjudul “ The Illuminatus! Triology” karya Robert Shea dan Robert Anton Wilson tahun 1775. Sama dengan Illuminati sebelumnya Illuminati zaman pencerahan ini juga menginginkan tantanan baru dalam dunia (The New World Order).
 Dalam kongres Zionis internasional -1, yang berlangsung pada tanggal 29-31 Agustus 1897di Bazzel Switzerland mengesahkan dokumen rahasia “The Protocols”. Sebagai acuan utama zionis seluruh dunia. Perlu diketahui, sebenarnya protokol ini dulunya adalah buah karya Adam Weshaupt yang dikirimkan melalui seorang kurir yang mati disambar petir di Bavaria. Saat diperiksa oleh polisi dilipatan bajunya terdapat pesan bersandi yang dijahit yang berisi The Protocols of the Elders of Zion‘ (Protokol dari para Pinisepuh Zion). Dokumen ini  memuat sebuah agenda besar dengan tujuan utama untuk penguasaan dunia oleh kaum Zionis. Inilah yang menjadikan acuan dasar Zionisme diseluruh dunia.
Adapun istilah The New World Order sendiri adalah ungkapan bahasa Inggris, sama seperti kita mengatakan “Tatanan Dunia Baru” dalam bahasa Indonesia. Asalnya dari bahasa Latin Novus Ordo Seclorum. Ordo adalah sebuah wadah ikatan persaudaraan Yahudi yang ada sejak zaman Kabbalah kuno. Slogan mereka adalah Novus Ordo Seclorum (Tatanan Dunia Baru) dan E Pluribus Unum (Pemerintahan Satu Dunia). Dalam sejarahnya Ordo ini kemudian terpecah menjadi tiga Ordo Hijau, Ordo Kuning dan Ordo Putih. Namun yang tersisa saat ini adalah Ordo Putih, eksistensinya diduga karena gerakannya yang super rahasia. Ordo ini disamping mengemabangkan ajaran Kabbalah juga merumuskan misi Kabbalah untuk menentukan jalannya peradaban ummat manusia dengan membentuk pemerintahan satu dunia (E Pluribus Unum) dibawah kepemimpinan kaum yahudi.
Tentang misi The New World Order, seorang penulis senior Barat, Ralph Epersoon, dalam sebuah tulisannya yang juga berjudul  "The New Word Order" mengatakan:
" The New World Order will include changes:
(Tatanan dunia baru akan memasukkan perubahan pada:)
The Family:  Homosexual marriages will be legalized, parents will not be allowed to raise their children (the state will;) all women will be employed by state and and  not  allowed  to be "homemakers"; divorce will become ex- ceedingly  easy  and  monogynous  marriage will be slowly phased out;
(Keluarga : Perkawinan sesama jenis/Homoseksual akan di legalkan; negara akan melarang orang tua untuk tidak memelihara/membesarkan anak-anak mereka [menghambat pertumbuhan manusia di muka bumi]. Semua wanita akan di perbudak oleh negara dan tidak diperbolehkan untuk berkeluarga. Perceraian akan menjadi sangat mudah ditemui [merebak] dna menikah antara laki dan perempuan sedikit demi sedikit akan dihapus secara bertahap)
The Workplace: the government will become the owner of all of the factors of production; the private ownership of property will be outlawed;
(Tempat kerja : Pemerintah akan menjadi pemilik semua pabrik produksi dan pemilik rahasia property akan di lindungi)
Religion: religion  will  be  outlawed  and  believers will  be  either  eliminated  or  imprisoned; there  will be a new religion:  the  worship of  man  and  his  mind;  all  will  believe  in the new religion; (Ralph Epersoon, The New World Order,( tt, tp), hal. 18)
(Agama: Agama akan tidak diakui/di legalkan dan penganutnya akan di singkirkan/dibunuh atau di penjarakan. Dan akan nada sebuah agama baru yang menjadi kepercayaan manusia)
Maksud agama baru disini, justru bukan sebuah agama layaknya Islam, Kristen, Hindu atau Budha. Tapi mereka akan merusak agama dan menjadikan masyarakat dunia bebas dari keterikatan pada semua agama. Dan hidup bebas tanpa tata dan nilai. Dengan sistem Demokrasi, Liberalisme, Sekularisme, dan Plurasime mereka berhasil menghantarkan semua agama pada jurang kehancuran. Kelompok ini juga menguasi hampir seluruh sektor kehidupan manusia, baik sektor pemerintahannya, ekonomi perbankan, sosial, politik, kesehatan, kemanana dan lainnya. Sehingga dari sinilah dapat mengerti dengan jelas apa dan siapa yang LGBT itu sebenarnya.
Apa yang harus kita lakukan sebagi ummat Islam?, sebuah pertanyaan wajar bagi yang masih peduli dengan masa depan. Diatas sudah kita singgung bahwa kita tidak harus melulu fokus pada sebuah persoalan, tapi kita mencoba fokus pada solusinya.
Melawan tatanan dunia baru bukan berbicara bagaimana melawan mereka dengan senjata, juga bukan untuk berebut kekuasaan dengan mereka tapi bagaimana menyadarkan diri kita dan orang di seluruh dunia agar berada dalam koridor al-Qur’an dan as-Sunnah, dan menyingkap siapa musuh dan jebakannya. yang menjadi ancaman adalah rusaknya aqidah dan taruhannya adalah tempat kembali kita apakah surga atau neraka.
Meskipun hampir seluruh sektor kehidupan saat ini dibawah kendali Yahudi, cara solusi satu-satunya untuk membalik serangan ini adalah dengan Islam itu sendiri. Kita harus berfikir bagiamana caranya agar kaum muslimin kembali kepada aqidah yang benar. Sehingga ummat Islam benar-benar menjadi muslim yang ideologis,  itulah satu-satunya cara. Jika ummat Islam kuat dalam  hal ini, tidak akan pernah di kuasai dan dikalahkan oleh siapapun.
Organisasi yang mengusung The New Wold Order bergerak dalam sebuah sistem yang teroganisir rapi. Maka, melawannya juga harus dengan sebuah sistem yang terorganisir pula. Kebenaran yang tidak terorgnisir akan dikalahkan dengan kebathilan yang terorganisir, begitu kata sahabat Ali bin Abi Thalib. Melihat kenyataan ini maka bisa kita simpulkan, hanya system khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwah yang bisa menjawab tantangan ini. Tapi hal ini tidak akan pernah terwujud jika aqidah ummat Islam masih amburadul sehingga seruan  untuk menegakkan Khilafah kalah dengan suara sumbang agen-agen zionis yang menebar syubhat di setiap sudut negri Islam.   
Wallahu a’lam bishawab,




Tidak ada komentar:

Posting Komentar